Kali ini saya menulis tentang naiknya harga elpiji atau LPG 12 Kg atau biasa disebut oleh penjual elpiji 12 kilo, sebelum jam 12 tadi malam harga resminya diatas 100 ribu rupiah atau tepatnya 112 ribu rupiah harga ini dipandang cukup mahal jika dibandingkan dengan LPG yang 3 Kg, mengapa? karena jelas saja LPG yang 3 Kg mendapat subsidi dan yang 12 Kg tidak mendapat subsidi… 🙂
Point saya bukan itu tetapi saya mau mengatakan bahwa gas LPG yang harganya 82 ribu rupiah dari pertamina kepada agent jika ke konsumen berkisar 110 ribu sebenarnya sudah cukup murah jika dibandingkan dengan bahan bakar lainnya. Kasus ini jangan dibandingkan dengan harga LPG yang 3 Kg karena dia mendapat subsidi.
Harga ini sebenarnya turun dari harga pertamanya, dan yang saya miris dengan komentar di berbagai blog atau website ternyata komentarnya adalah harga turun untuk pencitraan. Oh….. sungguh pemikiran yang kredil menurut saya… 🙁 mengapa?
Karena harga turun ini menurut saya adalah untuk stabilitas gas LPG 3 Kg, coba anda bayangkan jika para pemakai LPG 12 Kg keatas berpindah ke 3 Kg karena mereka merasa harga selisih jauh, dan juga untuk penghematan. Mereka bisa membeli 10 tabung untuk satu pembeli…. bayangkan seluruh gas LPG 3 Kg disapu mereka hanya dalam beberapa hari dan selanjutnya gas 3 Kg akan bersih dari pasar dan akhirnya…. silahkan dibayangkan sendiri….
Kesimpulannya sebaiknya kita berpikir kedepan dengan efek berantainya dan berfikir positif sehingga tidak dengan mudah mengatakan pencitraan dan lain sebagainya….. bagaimana menurut anda?
Masih lumayan masih ada “turun”, lha kalau naik terus …(Billahik:D)