Saturday , 7 December 2024

Ini Resikonya Jika Anda Memulai Bisnis

Saya sering ngobrol dengan orang, dan itu memang kesukaan saya jika saya sedang menunggu. Baik itu menunggu makanan diwarung, menunggu antrian tiket bpjs, menunggu antrian klinik kesehatan dan lain sebangsanya. Pokoknya saat menunggu dan sebelah saya ada manusia yang bisa bicara maka akan saya ajak bicara. Kalau dia keberatan gimana?

Kalau dia keberatan ngobrol dengan saya ya ngobrol dengan orang sebelahnya, kemudian cuwekin dia hehehehe… tapi ya tidak terlalu cuek sich tetap berusaha mengobrol dengan dia walau tidak ada tanggapan, yang penting kita tahu kemana arah pembicaraan dan kita membawa arah itu sesuai dengan keiinginan kita. Lumayan dapat banyak pengalaman, baik itu kerjaan atau kehidupan.

Nah rata-rata mereka tanya kegiatan atau pekerjaan kita dan penuh percaya diri saya jawab usaha sendiri yaitu menjual software untuk sekolah, pokoknya yang berbau pendidikan. Saya jawab dengan intonasi yang memang percaya diri, dan mereka rata-rata menjawab balik “enak ya, usaha sendiri”. Enak? memangnya jajanan ya? hehehe… becanda.

Resikonya Jika Anda Memulai Bisnis

Nah rata-rata orang tidak tahu resiko untuk usaha sendiri, apa yang dihadapi saat usaha sendiri. Mereka hanya tahu kalau berhasil usaha sendiri enak, bisa bebas ngatur waktu (tidak selalu benar) dan lain sebagainya. Yang jelas pandangannya itu lebih enak daripada bekerja di sebuah perusahaan. Nah ini menurut saya salah. Mengapa salah?

Salah, karena bayangan mereka usaha sendiri itu hanya enaknya, tidak atau belum melihat tidak enaknya. Kadang-kadang mereka tahu tetapi mengabaikan apa yang mereka lihat atau ketahui. Yang penting enak saja. Saya ceritakan disini ya, bahwa berbisnis sendiri itu banyak memeliki resiko dan masalah. Untuk resiko saya bahas di artikel ini, sedang masalah saya bahas diartikel selanjutnya.

Resiko berbisnis sendiri itu diantaranya kehilangan uang simpanan yang telah jadi modal, menanggung hutang, dikejar-kejar client karena belum ada solusi dan masih banyak lagi. Intinya resiko itu selalu ada, baik usaha sendiri ataupun bekerja pada orang. Semuanya sama saja. Kesimpulan macam-macam resikonya, tetapi intinya hanya 3 saja yaitu Financial, Waktu dan Muka.

Resiko Financial, kita bisa kehilangan segalahnya. Baik itu simpanan yang telah ada ataupun resiko berhutang untuk menjalankan usaha. Yang jelas ini bisa diminimal dengan pengaturan misal kalau mendirikan CV maka harta pribadi jelas menjadi tanggunggan jika terjadi kebangkrutan solusinya dirikan PT saja lebih enak walau modal harus lebih besar.

Resiko Waktu, jelas ini terjadi. Bayangkan saja jika kita kerja di perusahan dengan gaji UMR kita dituntut untuk memberikan waktu minimal 8 jam kerja dan 1 atau 2 jam perjalanan kerja total waktu kita habis sekitar 10 – 12 jam per hari. Nah sebagai pebisnis jika kita tinggal ongkang-ongkang kaki saja tidak kerja minimal 12 jam perhari maka itu namanya bohong dalam bekerja hehehe….

Resiko Kehilangan Muka, maksudnya adalah malu saat usaha kita hancur. Maka untuk menghindarinya jangan sampai hancur karena hal-hal keteledoran kita. Kita bisa dan boleh hancur karena faktor yang memang tidak bisa kita hindari. Contoh saja faktor corona kemarin, banyak usaha gulung tikar tetapi banyak yang gulung tikar hanya merubah arah usahanya saja.

Ketakutan orang untuk tidak usaha sendiri biasanya takut menanggung beban tanggung jawab pekerjaan yang diterima. Ada juga yang takut tidak ada pekerjaan yang diterima, atau resiko kehilangan banyak waktu diawal mendirikan usaha.

Sebenarnya semua resiko itu bisa diminimalkan dengan cara pengaturan yang baik, misal saja takut menerima tangung jawab sendiri saat menerima pekerjaan, kalau saya solusinya adalah membuat sebuah uraian pekerjaan lebih terperinci dan membicarakan didepan malah tersebut kepada client, sehingga tidak menimbulkan kekecewaan dibelakang, yang penting kita berani ngomong, jangan merasa sungkan atau tidak enak saat mengatakan rincian ini, teriutama saat pekerjaan sudah berjalan dan menemui orang yang “sulit”. Orang sulit adalah orang yang tidak mengungkapkan keinginannya tetapi dia selalu protes terhadap hasil kerjaan kita.

Nah dengan mengetahui sedikit resiko ini, saya berharap pembaca tidak takut untuk membuka usaha sendiri. Yang penting jangan meninggalkan pekerjaan yang ada dulu sebelum sampeyan semua siap untuk menerima resikonya, yaitu kehilangan segalahnya mulai dari financial, waktu dan juga muka.

About Fauzi

Nama saya Fauzi lebih dikenal dengan nama Fauziwong, saya seorang aktifis dibidang pendidikan khususnya pembangunan sistem informasi sekolah terpadu, pengalaman saya lebih dari 10 tahun dimulai tahun 2006, baik untuk bisnis via internet online dan juga off line

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.