Sebenarnya saya tidak begitu tertarik dengan ide menulis wisata religi sunan giri gresik, tetapi setalah browsing di google yang muncul di halaman pertama tidak ada satu orang pun yang berasal dari kaum bloger yang bebas nulis semaunya dan bercerita apa adanya sesuai fakta dan kondisi saat dia menulis maka saya putuskan menulis sedikit tentang wisata ini. Tetapi saya sama sekali tidak menjamin tulisan ini akan berada di halaman satu google dengan kata kunci ini.
Baiklah saya mulai saja, cerita ini awalnya kurang sengaja artinya sengaja tetapi tidak berharap untuk acara wisata religi sunan giri Gresik ini, mengapa demikian? karena saat saya mendaftar dunyatakan sudah penuh oleh ibu RT 🙂 maklum mungkin sangat banyak peminat sehingga satu bus sudah penuh jauh hari sebelum berangkat, padahal yang berangkat hanya sebatas warga RT saja tepatnya RT 01 RW 14 PPS pondok permata suci Gresik. Wisata ini idenya mungkin untuk lebih mempererat tali persaudaraan antar warga maklumlah di daerah setengah kota seperti ini sebagian warga (mungkin semuanya) sibuk dengan rutinitas masing-masing.
Singkat cerita di malam sebelum berangkat dapat kabar dari bu RT ada kursi kosong karena ada yang mengundurkan diri, akhirnya saya ikut serta dalam rombongan, memang perjalannya tidak panjang tetapi ya lumayan menyenangkan karena setalah 15 tahun menjadi warga RT tersebut saya baru kali ini dan pertama kali ikut rombongan wisata bersama apalagi wisata religi. Turun di terminal pemberhentian wisata disambut oleh mas-mas penyedia jasa ojekan, mereka cukup pintar dalam mencari penumpang pertama mereka membuat sambutan yang seolah resmi dari agen resmi dan mengatakan angkutan wisata harus ojek atau bisa juga dokar (dokar adalah alat angkut seperti pedati yang ditarik oleh seekor kuda, alat ini biasanya diisi 4 sampai 5 orang dengan satu orang kusir (sebutan bagi orang yang bagian mengemudikan alat ini)) tetapi sebenarnya jika mau berjalan keluar sedikit saja ada angkutan kota (orang Gresik biasa menyebut angkot) yang tentunya biaya lebih murah. Ada kerugian dan keuntungan naik ojek yaitu untungnya cepat kerugiannya tidak aman karena satu kendaraan disarankan diisi dua penumpang dan tanpa helm serta dengan kecepatan yang lumayan fantastis, saran saya kalau mau benar-benar menikmati perjalanan naik saja dokar karena angkutan ini sebenarnya sudah hampir punah di Gresik dan mungkin di kota lain sudah tidak ada.
Sesampainya di pemberhentian angkutan wisata religi Sunan Giri Gresik ini kita diharuskan naik tangga nah ada tips juga bagi yang sudah kurang kuat naik tangga, yaitu pilih angkutan ojek saja diisi satu orang dan minta helm kemudian minta turun di pemberhentian atas karena di sini kita tidak perlu naik tangga yang tinggi cukup satu lapis saja sudah sampai tetapi ya tetap lumayan menguras tenaga bagi yang kurang berolahraga, nafas akan terasa ngos-ngosan dan keringat bercucuran 😀 diatas atau tepatnya di area makam sunan gunung Giri ini ada semacam balairung tempat untuk megirim do’a biasanya para peziarah membacakan Yasin dan Tahlil untuk kanjeng sunan Giri sebagai bentuk terima kasih telah berjuang mengenalkan Islam kepada kita. Tempat balairung ini tidak terlalu besar dan banyak makamnya sehingga perlu antrian atau bergiliran tetapi seringnya tidak bergiliran cuma berkelompok agak rapat sesuai dengan rombongannya.
Acara ziarah sudah selesai kita turun tangga dan kita diguhi dengan pasar kecil untuk oleh-oleh baik berupa jajanan maupun hasil kerajinan tangan. Penilaian saya bahwa tempat wisata religi Sunan Giri Gresik ini lebih tertata oleh pemda Gresik terbukti banyak peningkatan baik dari segi fasilitas maupun bangunan tetapi perlu ditertibkan lagi terutama dengan banyaknya pengemis yang walau tidak memaksa tetapi kadang cukup mengganggu, ada juga yang pengemis pintar dengan dandanan dan tempat uang hampir sama dengan pengurus makam sehingga banyak pengunjung yang salah sasaran sumbangan ke pengemis tersebut bukan ke pengurus makam. Selain itu perlu juga diperbaiki layanan ojek minimal dari segi keselamatannya tidak menumpuk penumpang dan juga menyediakan helm untuk kendaraan bermotor, karena kita naik bukan sekedar cepat sampai tetapi juga bagaimana menikmati perjalanan wisata ini. Sementara cukup sekian semoga tulisan ini bermanfaat walau kurang bermanfaat ya tetap saya tulis 😆