Kadangkala orang salah persepsi, dipikir serangan jantung itu harus pingsan atau meninggal seketika. Ya ada benarnya juga tetapi sebenarnya serangan yang terjadi yang berakit fatal hingga kematian sebenarnya sudah ditandai dengan kejadian sebelumnya. Hal ini yang biasanya dilupakan orang atau bahkan tidak diperhatikan, dianggap sebagai rasa masuk angin atau asam lambung biasa.
Karena serangan ini bisa mengakibatkan sesuatu yang fatal hingga kemarian alangkah baiknya kita perlu menyadari seperti apa gejalah yang harus diwaspadai dan juga apa yang harus dilakukan setelah serangan awal. Serangan awal biasanya tidak terlalu fatal hanya berasa nyeri, sesak di dada bagian jantung tembus hingga punggung, lalu menjalar ke arah pundak dan leher terasa kaku, dilanjut dengan rasa kaku ke lengan kiri, semuanya itu disertai keringat dingin dan rasa mual yang sangat tidak enak (berdasarkan yang saya alami sendiri beberapa waktu lalu).
Kebanyakan sakit ini akan hilang setelah diberi obat oleh paramedis, berdasarkan pengalaman saya, diwajibkan bedrest (tidak boleh turun ranjang baik BAB dan BAK) selama beberapa hari, selanjutnya akan dianalisa dengan pemeriksaan lainnya seperti echo dan sebangsanya, yang jelas diawal datang di IGD sudah dilakukan pemeriksaan darah, rekam jantung dan juga foto torax.
Kesuamnya data ini akan dianalisa dan dilakukan pengamatan kepada pasien selama masa bedrest tersebut. Hingga dipustuskan pulang dengan dibekali obat dan harus kontrol dalam waktu beberapa hari setelah lepas bedrest. Pada pertemuan dengan dokter saat kontrol dokter akan melakukan wawancara dan berdasarkan itu pula diberikan obat untuk 30 hari kedepan. Selanjutnya akan dilakukan kontrol rutin.
Nah biasanya pasien akan bosan dan meremehkan ini semua karena sudah terasa sehat, walau saat melakukan kegiatan tertentu saya yakin masih akan terasa nyeri atau sesak dada didaerah jantung. Jika demikian saya dianjurkan untuk istirahat oleh dokter dan mencoba latihan kegiatan secara perlahan.
Lalu apa kira-kira penyebab serangan jantung ini? hasil dari browsing di internet hampir tidak ada satupun yang menyebutkan kemungkinan dari genetika, namun saya tetap meyakini bahwa salah satu penyebabnya adalah faktor genetika yang dipicu dengan beberapa hal tersebut di bawa ini :
- Usia
Risiko serangan jantung meningkat seiring dengan bertambahnya usia. Pria berusia di atas 45 tahun dan wanita berusia di atas 55 tahun lebih berisiko mengalami serangan jantung. Tetapi tidak menutup kemungkinan usia muda juga terkena serangan jantung ini, hanya saja kemungkinannya lebih kecil dibandingkan usia yang disebutkan tersebut. - Jenis kelamin
Pria lebih berisiko mengalami serangan jantung daripada wanita. Namun, risiko wanita meningkat setelah menopause. Hal ini disebabkan ada hormon di pihak wanita yang memang menurunkan resiko serangan jantung. - Gaya hidup
Beberapa kebiasaan atau perilaku yang bisa meningkatkan risiko serangan jantung adalah merokok, mengonsumsi alkohol berlebihan, kurang berolahraga, makan makanan yang tinggi lemak dan garam, dan stres. - Kondisi kesehatan lainnya
Beberapa penyakit atau gangguan yang bisa meningkatkan risiko serangan jantung adalah tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, diabetes, obesitas, dan sindrom metabolik.
Serangan jantung adalah kondisi darurat yang membutuhkan penanganan medis segera, kebetulan saya tinggal dekat RSUD dan bisa langsung ke IGD nya. Jika Anda atau orang di sekitar Anda mengalami gejala serangan jantung, segera hubungi layanan darurat atau bawa ke rumah sakit terdekat. Jangan menunda atau mengabaikan gejala serangan jantung, karena bisa berakibat fatal. Dengan mendapatkan pengobatan yang tepat dan cepat, Anda bisa meningkatkan peluang untuk bertahan hidup dan mengurangi risiko komplikasi jangka panjang.
Pengobatan serangan jantung bertujuan untuk mengembalikan aliran darah ke jantung secepat mungkin, dan mencegah kerusakan jantung yang lebih parah. Pengobatan serangan jantung bisa berupa pemberian obat atau tindakan medis, tergantung pada tingkat dan waktu terjadinya serangan jantung.
Berikut saya tuliskan beberapa obat atau tindakan medis yang bisa diberikan untuk mengatasi serangan jantung, catatan ini hanya dilakukan bagi mereka yang berpendidikan dan ahli dibidangnya serta mempunyai ijin. Obat-obat ini adalah:
- Obat pengencer darah, seperti aspirin, heparin, atau clopidogrel, yang bisa membantu mencegah pembekuan darah dan meningkatkan aliran darah ke jantung.
- Obat antiaritmia, seperti amiodarone, lidocaine, atau beta blocker, yang bisa membantu mengatur irama jantung yang tidak normal.
- Obat trombolitik, seperti streptokinase, alteplase, atau tenecteplase, yang bisa membantu melarutkan bekuan darah yang menyumbat pembuluh darah koroner. Obat ini harus diberikan dalam waktu 12 jam setelah serangan jantung terjadi, setelah mengetahui kondisi hasil pemeriksaan labolatorium pasien. Karena kadangkala tidak diperlukan langkah ini.
Saya tuliskan disini bukan bermaksud untuk menggurui hanya bermaksud berbagi pengetahuan, soalnya kadangkala karena terbatasnya waktu, paramedis yang berkaitan tidak sempat menjelaskan obat yang diberikan dan kadang kita jadi kepo akhirnya malas minum obatnya.
Semua yang saya sebutkan diatas adalah obat instan kalau sudah terjadi serangan, untuk maintenance secara alami apa? saya sendiri lebih condong cara alami dan enak dilakukan. Oleh karena itu, sangat penting untuk mencegah serangan jantung tidak terjadi lagi dengan mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat. Berikut adalah beberapa cara yang bisa dilakukan :
- Berhenti merokok atau hindari asap rokok.
Merokok dapat merusak pembuluh darah dan meningkatkan risiko penyumbatan yang menyebabkan serangan jantung. Jika Anda merokok, segera hentikan kebiasaan ini dan cari bantuan medis jika Anda kesulitan berhenti. - Jaga berat badan ideal dan hindari obesitas
Kelebihan berat badan dapat meningkatkan tekanan darah, kolesterol, dan gula darah, yang semuanya dapat memicu serangan jantung. Kita bisa menurunkan berat badan dengan mengonsumsi makanan sehat dan berolahraga secara teratur. - Konsumsi makanan sehat yang rendah lemak jenuh, lemak trans, garam, dan gula
Makanan sehat yang baik untuk jantung antara lain sayur-sayuran, buah-buahan, biji-bijian, kacang-kacangan, ikan, dan daging tanpa lemak. Hindari makanan olahan, gorengan, makanan cepat saji, dan minuman manis. - Olahraga secara teratur minimal 30 menit sehari, 5 kali seminggu
Olahraga dapat membantu menjaga kesehatan jantung, menurunkan tekanan darah, kolesterol, dan gula darah, serta mengurangi stres. Anda bisa memilih olahraga yang sesuai dengan kemampuan dan minat Anda, seperti berjalan, bersepeda, berenang, atau aerobik. - Tidur yang cukup dan berkualitas
Kurang tidur dapat meningkatkan risiko serangan jantung, karena dapat memicu peradangan, tekanan darah tinggi, dan resistensi insulin. Anda disarankan untuk tidur sekitar 7-8 jam setiap malam, dan menjaga jadwal tidur yang teratur. Hindari mengonsumsi kafein, alkohol, atau nikotin sebelum tidur, dan matikan perangkat elektronik yang dapat mengganggu tidur Anda. - Periksakan kesehatan secara rutin
Kita perlu memeriksakan tekanan darah, kolesterol, gula darah, dan fungsi jantung secara berkala, terutama jika kita memiliki faktor risiko serangan jantung, seperti usia, riwayat keluarga, atau penyakit kronis lainnya. Dengan melakukan pemeriksaan kesehatan, kita bisa mendeteksi dan mengobati masalah jantung sejak dini, sebelum menjadi serius.
Kebiasaan diatas sebenarnya mudah namun berat dilakukan, karena biasanya bertentangan dengan kesenangan kita, Sebagai orang yang kerjanya didepan komputer (penjual software administrasi sekolah) saya akui sangat susah melakukan ini. seperti saya ini, yang suka dengan gorengan dan beberapa makanan yang memang terkenal tinggi kolesterol. Sungguh berat menghindarinya. Tetapi saya tetap berusaha melakukan kebiasaan diatas, agar bisa terhindar dari serangan jantung lagi. Semoga kita semua senantiasa sehat selalu.