Thursday , 2 January 2025

Smart Band 9 Huawei Review Saya Pribadi

Sebenarnya saya cukup lama ingin menulis tentang smart band ini, tetapi syaa terhalang kesibukan dan juga ada sesuatu yang harus dikerjakan sehingga saya tidak dapat melakukan untuk sementara. Nah sekarang sudah longgar jadi saya bisa meneruskan hobby saya untuk menulis dan juga berbagai pengalaman sesuai dengan kesukaan saya. Disclimer ya, bahwa review ini tidak berdasarkan afiliasi serta juga tidak berdasarkan pembayaran dari brand tersebut, ini murni penilaian saya yang mungkin juga bisa salah.

Baik sebelum kita mulai review kadang orang sulit membedakan antara smart watch denagn smart band. Menurut saya itu beda jauh, karena yang satu sudah lebih canggih kearah komunikasi dan juga berbagai fasilitas, sementara yang smart band hanya konsentrasi pada fasilitas tertentu saja karane memang hanya sebuah gelang.

Saya membeli smart band karena pertimbangan bahwa saya membutuhkannya untuk melihat kesehatan diri saya, karena seperti yang telah saya tulis bahwa jantung saya bermasalah dan saya butuh sesuatu yang mengamati jantung saya minimal detak jantung. Nah kebetulan pilihan saya jatuh ke Huawei Smart Band 9. Ini versi terakhir saat saya membeli, nanti jika keluar lagi berarti bukan versi terakhir. berikut ini adalah beberapa alasan saya memilih smart band huawei berdasarkan analisa kebutuhan saya saat membelinya.

Mengamati detak jantung

Nampaknya di smart band huawei ini ada dua sensor utama yang menjadikan dia layak disebut smart band salah satunya adalah sensor detak jantung. Pembacaan detak jantung ini bisa menganalisa kegiatan kita. Misal saja saya berjalan selama 10 menit maka detak jantung ini beda dengan saat saya diam selama 10 menit.

Saya sudah membandingkan, kalau dalam bahasa ilmiahnya kalibrasi dengan alat kesehatan lain yang sudah mempunyai sertifikasi edar di Indonesia perihal keakuratan detak jantung yang terbaca, dan saya dapatkan bahwa hasil pembacaan smart band ini dengan pembanding adalah sama. Jadi anda tidak perlu khawatir bahwa nanti pembacaannya salah. Perbandingan ini saya lakukan berhari-hari dan latar belakang saya sering di labolatorium jadi anda kurang perlu meragukan penilaian saya 🙂

Nah detak jantung ini juga yang nantinya akan memberikan analisa bagaimana kegiatan olahraga kita serta analisa tidur kita, selanin detak juga perlu masukan lagi yaitu kadar oksigen dalam darah, nanti saya jelaskan dibawa ini.

Saat kita melakukan olah raga smart band membaca detak jantung dan menganalisa berapa kalori terbakar maupun membaca apakah olahraga kita sudah sampai tahap apa? maksudnya baru pemanasan atau sudah pembakaran lemak atau gula dan lain sebagainya.

Saya tidak bisa menjelaskan secara detail kelebihan ini karena memang harus mencoba secara langsung. Silahkan pinjam teman atau saudara anda yang mempunyainya kemudian cobalah melakukan kegiatan maka anda serasa mempunyai seorang trainer yang mengawasi serta mengarahkan olahraga kita.

Mengamati SPO2

Sensor kedua adalah SPO2 atau sensor pembacaan kadar oksigen dalam darah, sensor ini dianggap sangat penting saat dulu ada wabah pandemi covid-19 padahal sekarangpun sangat penting. Buktinya setiap pagi kalau kita sedang opname di rumah sakit akan diukur oksigen dalam darah kita untuk analisa kesehatan.

Sensor ini hanya menampilkan berapa kadar oksigen kita saat itu, tetapi senssor ini jika dipadukan dengan sensor pertama yaitu detak jantung maka kita akan tahu kualitas tidur dan juga anjuran kegiatan olahraga kita sesuai dengan tujuan akhir dari kegiatan olah raga kita.

Menganalisa kualitas tidur

Canggihnya smart band ini bisa mendeteksi kita tidur atau tidak. Bahkan sampai kualita tidur kitapun bisa dianalisa, berdasarkan detak jantung dan kadar oksigen dalam darah kita. Seperti yang banyak dijelaskan dokter di berbagai media bahwa saat tidur maka semua organ kita sekan istirahat (nah ingat detak jantung yang terbaca tadi) serta respirasi kita (dari pembacaan oksigen darah) juga terbaca.

Dari sinilah akhirnya terbaca kuwalitas tidur kita. Apakah kita di fase deep sleep atau light sleep atau lainnya. Sehingga saat bangun tidur kita tahu tidur kita, jika kita merasa sakit semua tubuh kita saat bangun tidur (badan tidak segar habis tidur) kita tinggal lihat analisanya saja, apakah kita terlalu capek atau memang kualitas tidur kita yang tidak bagus.

Jika kualitas tidur kurang bagus ya perlu kita perbaiki, jika ternyata bagus tapi masih capek perlu analisa yang lain, mungkin saja kondisi kolesterol atau asam urat anda tinggi, dengan demikian kita bisa mengantisipasi dan meningkatkan kuwalitas kesehatan kita.

Mempunyai software (trainer) pelatihan kesehatan fisik

Dari pembacaan 2 sensor diatas, ternyata huawei melengkapi analisanya dengan membuatkan aplikasi trainer kesehatannya. Walaupun aplikasi ini memang terpisah dari smart band karena letaknya di android tapi sangat membantu kita untuk melakukan olahraga yang sesuai kondisi kita dan ada pengarah kegiatan olahraga tersebut berdasarkan data yang tepat.

smart band 9 Huawei

Nah sebenarnya hanya itu saja, tetapi menurut saya itu sangat berguna dan sangat banyak membantu. Setelah saya gunakan beberapa bulan dan saya mengikuti training yang telah saya atur di softwarenya ternya secara tidak sengaja berat badan saya juga menurut dan keluhan kaku sendi serta kaku otot jauh berkurang. Ok semuanya terserah anda, silahkan jika mau membeli, tapi yang jelas saya berterima kasih pada anda yang membaca tulisan ini sampai akhir. Salam sehat selalu…

About Fauzi

Nama saya Fauzi lebih dikenal dengan nama Fauziwong, saya seorang aktifis dibidang pendidikan khususnya pembangunan sistem informasi sekolah terpadu, pengalaman saya lebih dari 10 tahun dimulai tahun 2006, baik untuk bisnis via internet online dan juga off line

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.