Tulisan saya pada tahun 2014 ini saya kira masih relevan pada tahun 2019 ini, intinya kita harus menjadi orang yang berpikir jernih dalam menyikapi dan membaca berita di media massa terutama saat ini di media sosial. Menurut saya banyak orang yang sebenarnya tidak kompeten untuk komentar tetapi dia berkomentar akhirnya suasana memburuk dan jadilah perang komentar yang sudah tidak masuk akal menurut saya. Kali ini saya ingin sedikit bercerita, kemarin saya secara tidak sengaja menemukan dua berita yang menurut saya ini aneh dan lucu. Mengapa begitu? Karene berita ini tentang jokowi tetapi dari media beda dan beda berita padahal satu topik atau satu bahasan.
Topik berita adalah pengendalian inflasi, tentunya ini masih berkaitan dengan pertanyaan Jokowi kepada Prabowo saat debat Jokowi Prabowo yang ramai diributkan oleh kedua kubu pendukung calon presiden ini. Satu berita dari tempo.co mengatakan bahwa Jokowi adalah pengendali inflasi terbaik berita ini dicuplik dari perkataan gubernur BI, alasannya tentu banyak dan bisa dibuat untuk mendukung tulisan sesuai dengan keiinginan si pembuat berita. Berita yang kedua dari inilah.com yang mengatakan Jokowi gagal jaga inflasi di Jakarta, sama dengan versi pertama berita inipun ditulis dan diatus dengan berbagai alasan yang mendukung opini si pembuat berita.
Jika kita bijak tentu kita bisa mengamati dengan jelas bahwa kedua berita itu hanya sepenggal cerita yang dicuplik kemudian diberi bumbu-bumbu opini atau alasan segar dan diracik sedemikian rupa untuk mendukung atau menolak Jokowi sebagai Presiden Republik Indonesia. Dalam tulisan ini saya kebetulan menemuai berita tentang Jokowi tetapi saya sebenarnya juga menemui berita tentang Prabowo, tetapi saya tidak memasukkan berita Prabowo bukan saya tidak netral tetapi analisa (wuih kayak ahli saja hehehehe) yang saya tampilkan sama yaitu tentang bagaimana menyikapi suatu berita, jangan asal share….
Yang jelas dengan pengalaman ini sebaiknya kita memandang dari berbagai sumber untuk menilai seseorang, bukan hanya membuat berita sesuai pesanan saja. Saya tidak menolak atau anti berita sesuai pesanan tetapi seyogyanya tidak terlalu mendiskritkan orang tanpa memaparkan data lain. Sebagai media tentunya diharapkan netral, walau saat ini jarang media netral. Harapan terakhir hanya ada pada pembaca agar faham dan mengerti bahwa berita di internet bisa ditulis siapa saja dan apa saja sesuai dengan keinginan dan pesanan kepintingan “ekonomi” si penulis. Semoga bermanfaat, salam dari saya Fauzi.