Modus penipuan sudah ada sejak lama, dengan cara yang berbeda-beda, namun tujuannya sama, mencuri sesuatu yang bukan milik mereka. Kalau dahulu penipuan ini marak dengan istilah mama minta pulsa, sekarang lebih modern lagi bukan minta pulsa tapi minta data. Kenapa minta data pribadi? karena itu banyak sekali gunanya. Ini contoh saya data pribadi yang terkait dengan uang kita yang ada di bank.
Di zaman digital yang serba canggih, banyak oknum yang memanfaatkan celah untuk melakukan modus penipuan. Tujuannya, mendapatkan data pribadi perbankan. Apa gunanya data pribadi perbankan itu? banyak sekali diantaranya adalah data yang diminta saat kita mau transaksi, baik utu melakukan pembayaran saat beli atau memindah uang isitilahnya transfer uang dan sebagainya.
Para penipu menggunakan beragam modus penipuan untuk mengelabuhi korban demi mendapatkan data pribadi perbankan mereka. Mulai dari modus penawaran kenaikkan limit kartu kredit, upgrade menjadi nasabah BCA Prioritas, hingga adanya transaksi mencurigakan, dan masih banyak lagi.
Saat terkelabuhi, data pribadi perbankan yang sifatnya rahasia seperti
- Nomor Kartu ATM
- PIN
- Kode OTP
- CVV/CVC
- Kode Respon token bank
Dengan data tersebut, para penipu pun bisa mengambil alih rekening anda atau Kartu Kredit anda yang dimiliki dan menguras isinya, tanpa anda sadari.
Saat kita tahu dan menyadari bahwa data pribadi kita seperti diatas mau dibajak atau diambil orang, kadang kita sungkan menolak meraka maka ada beberapa trik yang biasa dipakai oleh orang diantara sebagai berikut :
- pura-pura lupa saat diminta PIN dan lebih baik baca tulisan di layar ATM, sembarang saja yang penting bukan PIN atau mendekati PIN kita misal PIN dibalik (ini tidak aman)
- bisa juga memberikan kode OTP yang salah, intinya sama dengan pura lupa PIN triknya jangan memberikan yang mirip dengan OTP atau OTP dibalik atau diacak, contoh OTP 456321 berikan saja 987093 (lihat jauh dari OTP kan?)
- bisa pura-pura sedang sibuk, dengan bilang maaf kami sedang sibuk nanti akan kami lanjutkan
- bilang akan membalas chat dari penipu, namun chat-nya hanya diketik tapi tidak di kirim.
- terakhir tanpa basa-basi langsung menutup telepon dari penipu.
Nah beragam cara untuk menolak penipu jika sudah terlanjur mengangkat atau membalas chat, satu lagi hampir lupa yaitu penipuan dengan phising. Silahkan baca saja di artikel saya terdahulu tentang phising (https://fauziwong.com/hati-hati-terhadap-email-phising-palsu.html) dan saya baca diberita banyak sekali orang terkena ini terutama phising yang sekarang mode akun bank.
Kalau dahulu phising untuk mencuri email sekarang bukan lagi email tetapi langsung akun bank, yang selanjutnya akan menguras seluruh uang anda tanpa disadari. Maka hati-hati terhadap penyimpanan data pribadi anda. Data yang saya maksud ini beda dengan data pribadi yang memang biasa diambil dan disimpan oleh google atau layanan lainya.