Semalam ada acara satu jam bersama Prabowo, terus terang saya tidak melihat acara tersebut tetapi saya lihat di video youtube banyak beretbaran rekaman acara tersebut. Acara ini menurut saya cukup baik untuk mengenal lebih jauh tentang Prabowo yang pada saat ini adalah salah satu calon presiden Indonesia.
Mengenal pribadi mulai masa kecil hingga tumbuh dewasa sampai pola pikir yang dipegangnya serta bebera cuplikan secara masa lalu merupakan sesuatu yang positif guna sebagai pertimbangan dalam pemilihan umum Presiden mendatang. Walaupun dalam acara itu merupakan rangkaian kampanye dalam berita (menurut saya lho, yang tidak setuju silahkan protes di kotak komentar saja hehehehe…) tetapi bagi pemilih yang belum menentukan pilhan atau masih ingin mempelajari pilihannya hal ini merupakan salah satu sumber data yang bisa dipelajari.
Saya berharap acara ini tidak hanya meliput pak Prabowo saja tetapi untuk kandidat calon presiden satunya lagi yang tak lain adalah Jokowi atau Joko Widodo. Jika dalam hal ini TV One mau meliput dan menyiarkan yang imbang maka ini suatu nilai positif yang sangat bagus untuk auora press Indonesia. Karena saat ini menurut saya hampir tidak ada media masa yang imbang pemberitaannya, rata-rata pemberitaan negatif tentang capres yang tidak didukungnya. Menurut saya sejelek apapun calon presiden yang bertanding pasti salah satunya menjadi pemenang dan akan memimpin Indonesia dalam 5 tahun kedepan yang artinya beliau akan membawa nama Indonesia di dunia Internasional. Bagaimana jika kita memberitakan negatifnya saja trus nanti akan menjadi pemimpin kita?
Berita imbang, press atau media massa yang bersih dari kepentingan golongan serta pemberitaan yang positif itulah harapan saya sebagai warga negara dari kalangan rakyat jelata seperti saya ini. Semoga bisa terkabul. Terima kasih telah mampir dan membaca tulisan saya semoga bermanfaat. Amin!!!
selain edisi cetak baca majalah detik yang terbit tiap minggu cak Wong beritanya berimbang pemiliknya CT, beda dengan detik.com (walau satu grup)yg bila kita baca akan muncul hanya yg sesuai judul/keinginan kita. kenapa saya katakan berimbang karena dalam satu edisi mesti yg kita baca ada aturan2 pers yg harus berimbang, beda dengan tv1 dan metro. yg lebih berimbang lagi Kompas dan Jawa Pos. cuma jeleknya kalau kita baca kompas teman kita yg lain biasanya pesimis dulu karena yg punya kompas tdk seiman dengan kita.saya juga bingung teman kita kok ya lebih takut pada orang yg beda iman padahal menurut saya orang yg tdk seiman itu orang yg merugi karena itu harus kita rangkul supaya menuju jalan yang benar bukan malah dibenci.
Sebenarnya banyak yang jebak dalam judul berita cak Lukman… banyak berita yang antara judul dan isinya beda 180 derajat dan ini memang mereka sengaja dengan 2 tujuan (menurut saya). Pertama jika dibaca orang yang benci dan tidak membaca isi beritanya trus disebar maka jadi sesuatu kekuatan besar yang menyebarkan link berita tersebut secara berantai dan akhirnya kunjungan terhadap situs meningkat dan tentunya efeknya ke penghasilan juga….. Kedua media tersebut tidak mau dituntut secara hukum karena menyebar berita bohong, maka di buat judul yang fantastis tetapi isinya berita yang benar.
Untuk media cetak sudah lama tidak baca2 hehehe… alasane males keluar perumahan untuk beli majalah nya 😀