Blog Fauziwong Catatan Bisnis Online Fauziwong
Saya sebenarnya termasuk orang yang kurang perhatian pada perkembangan politik, baik di dalam negeri maupun di luar negeri, karena saya lebih konsentrasi pada pelayanan bisnis software sekolah saya. Akan tetapi saat ngobrol bareng dengan teman-teman diluar, hampir semuanya membahas atau menyinggung masalah Israel Vs Palestine, kelihatan sekali saya kurang uptodate hehehe…. Karena penasaran saya kemudian mencari dan mencoba menulis di posting kali ini.
Konflik antara Israel dan Palestina telah berlangsung selama lebih dari 100 tahun, ditandai oleh sejarah yang kompleks, ketegangan, dan perubahan hubungan antara kedua negara. Dilihat dari masa konflik, hal ini sangat lama dan kemungkinan sudah mengakar di dalam sanubari. Bayangkan 100 tahun itu lebih dari umur rata-rata hidup manusia. Mari kita bahas beberapa poin penting:
- Deklarasi Balfour: Akar konflik ini terletak pada lebih dari satu abad yang lalu ketika Menteri Luar Negeri Inggris, Arthur Balfour, mengirim surat kepada tokoh Yahudi Inggris, Lionel Walter Rothschild, pada 2 November 1917. Surat tersebut berisi komitmen Inggris untuk mendirikan “rumah nasional bagi orang Yahudi di Palestina” dan memfasilitasi “pencapaian tujuan ini”. Surat ini dikenal sebagai Deklarasi Balfour. Pada dasarnya, sebuah kekuatan Eropa berjanji kepada gerakan Zionis sebuah negara di mana penduduk asli Palestina membentuk lebih dari 90 persen populasi. Mandat Inggris didirikan pada tahun 1923 dan berlangsung hingga tahun 1948. Selama periode itu, Inggris memfasilitasi imigrasi massal orang Yahudi—banyak di antaranya melarikan diri dari Nazisme di Eropa—dan mereka juga menghadapi protes dan mogok dari warga Palestina yang khawatir dengan perubahan demografi negara mereka dan konfiskasi tanah oleh Inggris untuk pemukim Yahudi.
- Eskalasi Terkini: Baru-baru ini, ketegangan kembali meningkat. Minggu lalu, Hamas melancarkan serangan dari Jalur Gaza, memicu balasan dari Israel. Situasi semakin memanas ketika Israel memblokade Gaza, meninggalkan warga sipil Palestina tanpa listrik, gas, dan air bersih. Menurut Al Jazeera, korban Palestina akibat serangan udara Israel mencapai 1.900 kematian dan 7.696 luka, sementara korban Israel berjumlah 1.300 kematian dan 3.400 luka.
- Upaya Perdamaian: Di tengah kekacauan ini, perdamaian tetap menjadi fokus bagi calon presiden dan wakil presiden dalam pemilihan Indonesia 2024 mendatang. Konflik Israel-Palestina terus menjadi perhatian dan tantangan bagi para kontestan politik.
Perjuangan antara Israel dan Palestina berlanjut—sebuah kain yang rumit yang telah terjalin selama satu abad—di mana harapan untuk penyelesaian tetap sulit dicapai. Tanpa peran dari negara lain, nampaknya akan susah untuk menuju perdamaian. Dan yang pasti peran PBB yang seharusnya adil di tengah tidak boleh condong pada salah satu pihak yang bertikai.
Situasi Terkini di Palestina
Bagaimana situasi terkini di Palestina? Saya secara pribadi tidak tahu yang sebenarnya, hanya dari berbagai media yang menyiarkannya saya dapat informasi bahwa Konflik antara Israel dan Palestina terus berlangsung dengan intensitas yang tinggi. Berikut beberapa peristiwa terkini:
- Perang di Gaza: Setelah 11 hari pertempuran, Israel dan kelompok militan Palestina, Hamas, sepakat untuk gencatan senjata. Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, setidaknya 243 orang tewas, termasuk lebih dari 100 wanita dan anak-anak. Israel menyatakan telah membunuh setidaknya 225 militan selama pertempuran tersebut.
- Korban: Di Israel, lebih dari 1.400 orang meninggal dan 3.400 lainnya terluka akibat serangan Hamas yang belum pernah terjadi sebelumnya pada tanggal 7 Oktober melalui udara, darat, dan laut. Di Gaza, 3.000 orang tewas dan 12.500 lainnya terluka, menurut Kementerian Kesehatan Palestina.
- Krisis Mendekati Titik Memuncak: Pada tanggal 28 November 2022, Utusan PBB untuk Timur Tengah menyatakan bahwa konflik antara Israel dan Palestina “kembali mendekati titik memuncak” dan memperingatkan tentang eskalasi kekerasan di tengah proses perdamaian yang mandek.
Perjuangan antara Israel dan Palestina tetap rumit dan memerlukan perhatian dunia untuk mencari solusi damai. Saya tidak mengerti apakah keduanya dianggap berjuang, atau salah satunya? Jika keduanya dianggap berjuang mungkin memandang keduanya mempertahankan tanah yang dianggap asli milik mereka.
Pandangan Indonesia terhadap Konflik Israel-Palestina
Bagaimana Indonesia memandang konflik ini? Beberapa hari yang lalu saya sempat melihat berita di sebuah stasiun televisi yang menayangkan sikap resmi Indonesia dibacakan oleh presiden Jokowi. Indonesia memiliki pandangan yang tegas terkait konflik antara Israel dan Palestina. Berikut beberapa poin yang mencerminkan pandangan Indonesia:
- Resolusi Berdasarkan Parameter PBB: Presiden Indonesia, Joko Widodo (dikenal sebagai Jokowi), menyatakan bahwa konflik Israel-Gaza harus diselesaikan sesuai dengan parameter yang disepakati oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) terkait “pendudukan tanah Palestina oleh Israel.” Ini merupakan komitmen Indonesia untuk menyelesaikan konflik berdasarkan kerangka yang telah disetujui secara internasional.
- Dukungan Terhadap Palestina: Sebagai negara dengan mayoritas penduduk Muslim, Indonesia telah lama menjadi pendukung teguh perjuangan rakyat Palestina. Indonesia menolak mengakui negara Israel hingga ada kesepakatan perdamaian antara Israel dan Palestina. Meskipun tidak memiliki hubungan diplomatik resmi dengan Israel, kedua negara masih menjalin hubungan dalam bidang perdagangan, keamanan, dan pariwisata secara tidak resmi.
- Kritik Terhadap Serangan Hamas dan Dukungan untuk Hak Israel: Meskipun mendukung resolusi PBB terkait konflik ini, pandangan Indonesia berbeda dengan mayoritas pemerintahan Barat. Pemerintahan Jokowi mengecam serangan Hamas terhadap warga sipil Israel dan mendukung hak Israel untuk membalas serangan lintas perbatasan yang berani tersebut.
- Peran Aktif dalam Diplomasi: Indonesia terus berperan aktif dalam upaya diplomasi untuk mencari solusi damai bagi konflik ini. Meskipun tantangan besar masih ada, Indonesia berkomitmen untuk mendukung hak-hak rakyat Palestina dan mengadvokasi penyelesaian yang adil dan berkelanjutan.
Dalam situasi yang kompleks ini, Indonesia tetap memperjuangkan perdamaian dan keadilan bagi rakyat Palestina serta menghormati hak-hak semua pihak yang terlibat.
